Coming Together is Beginning ..., Learning Together is Progress ..., and Growing Together is Success ...!

Minggu, 28 Desember 2008

GEJALA, PENCEGAHAN, DAN PENULARAN AVIAN INFLUENZA / H5N1


















Gejala Pada Unggas
  1. Jengger, pial, kaki dan daerah yang tidak ditumbuhi bulu berwarna ungu kebiruan atau berdarah,bulu-bulu berguguran.
  2. Diare, mengigil dan keluar cairan dari mata dan hidung.
  3. Pembengkakan di bagian muka, kelopak mata dan kepala.
  4. Pendarahan di kulit pada area yang tidak ditumbuhi bulu,terutama pada kaki.
  5. Pendarahan bintik pada daerah dada, kaki, dan telapak kaki.
  6. Batuk, bersin, dan terdengar suara ngorok.
  7. Kesulitan bernafas.
  8. Lemas (tidak berenergi) dan kehilangan selera.
  9. Kepala tertunduk menyatu dengan badan.
  10. Gelisah.
  11. Kematian tinggi dalam populasi.
Gejala Pada Manusia

Penyakit flu burung memiliki gejala yang sama seperti gejala flu biasa misalnya:
  1. Demam lebih dari 38 derajat celcius, sakit tenggorokan, batuk pilek, sesak napas, lemas, muntah, tidak napsu makan, diare, nyeri otot, sakit kepala sampai dengan pendarahan.
  2. Diduga penderita tersebut terserang virus flu burung bila di sekitar rumahnya penderita terdapat unggas yang sakit/mati tanpa sebab, atau ada riwayat kontak dengan unggas yang sakit atau mati.
Namun, semua gejala ringan ini dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat disertai sesak napas karena terjadi peradangan pada jaringan paru-paru (pneunomia) dan dapat mengakibatkan meninggalnya si penderita.

Sifat Virus H5N1

Virus yang hidup pada unggas liar, terutama unggas air yang memiliki sifat:
  1. Virus dapat hidup lama dalam tinja unggas.
  2. Virus dapat hidup di dalam air bersuhu 22 derajat celcius selama 4 hari dan suhu 0 derajat celcius lebih dari 30 hari.
  3. Virus akan mati dengan cairan detergen maupun desinfektan seperti chlorin yaitu cairan yang mengandung lodium.
  4. Virus akan mati apabila dipanaskan dalam suhu 80 derajat celcius selama 1 menit atau mendidih.
Langkah Pencegahan
  1. Jangan sembarangan memelihara atau mencampurkan unggas/burung liar dengan unggas peliharaan sebelum diperiksa kesehatannya terlebih dahulu atau dikarantina dahulu.
  2. Jangan sentuh unggas yang tiba-tiba sakit dan mati mendadak. Jika telanjur, cepat mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
  3. Gunakan sarung tangan, penutup hidung/mulut serta sepatu/penutup kaki saat mengubur/membuang/menyingkirkan unggas yang terjangkit flu burung.
  4. Pisahkan unggas dari manusia dan pisahkan unggas baru dengan unggas lama selama dua minggu.
  5. Masaklah daging dan telur unggas sampai matang.
  6. Cuci tangan dengan menggunakan sabun segera setelah memegang unggas ataupun telur.
  7. Periksakan diri ke rumah sakit atau dokter jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
  8. Jangan panik dan khawatir yang berlebihan karena penyebab flu burung adalah virus yang mudah mati karena panas, sinar matahari, dan desinfektan.
  9. Usahakan kebersihan kandang dijaga dan semprotkan bahan desinfektan (anti hama).
  10. Kandang harus sering terkena sinar matahari.
  11. Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih kepada unggas peliharaan.
  12. Berikan vaksin pada unggas yang sehat untuk mencegah berjangkitnya penyakit dan untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Penularan Flu Burung
  1. Cara penularan penyakit ini bisa melalui udara dan air yang sudah tercemar virus H5N1 yang berasal dari lendir dan kotoran unggas yang terjangkit.
  2. Penyakit ini dapat menular dari unggas ke unggas maupun dari unggas ke manusia, tapi belum terbukti penularan dari manusia ke manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar