![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBucXARhT6A8V86jzRluDPPMXmX6IMB51RsCdgXrfCYfpwOee3LQbBUokFkpV86bAlBShB9M6eLLiQTnRAP6TSYxyqwgt40HidPs1wHIgjNW11JrNmoM4KH5WRibMfHQTRkqH8vYzeZ54j/s320/burung-h5n1.jpg)
- Jengger, pial, kaki dan daerah yang tidak ditumbuhi bulu berwarna ungu kebiruan atau berdarah,bulu-bulu berguguran.
- Diare, mengigil dan keluar cairan dari mata dan hidung.
- Pembengkakan di bagian muka, kelopak mata dan kepala.
- Pendarahan di kulit pada area yang tidak ditumbuhi bulu,terutama pada kaki.
- Pendarahan bintik pada daerah dada, kaki, dan telapak kaki.
- Batuk, bersin, dan terdengar suara ngorok.
- Kesulitan bernafas.
- Lemas (tidak berenergi) dan kehilangan selera.
- Kepala tertunduk menyatu dengan badan.
- Gelisah.
- Kematian tinggi dalam populasi.
Penyakit flu burung memiliki gejala yang sama seperti gejala flu biasa misalnya:
- Demam lebih dari 38 derajat celcius, sakit tenggorokan, batuk pilek, sesak napas, lemas, muntah, tidak napsu makan, diare, nyeri otot, sakit kepala sampai dengan pendarahan.
- Diduga penderita tersebut terserang virus flu burung bila di sekitar rumahnya penderita terdapat unggas yang sakit/mati tanpa sebab, atau ada riwayat kontak dengan unggas yang sakit atau mati.
Sifat Virus H5N1
Virus yang hidup pada unggas liar, terutama unggas air yang memiliki sifat:
- Virus dapat hidup lama dalam tinja unggas.
- Virus dapat hidup di dalam air bersuhu 22 derajat celcius selama 4 hari dan suhu 0 derajat celcius lebih dari 30 hari.
- Virus akan mati dengan cairan detergen maupun desinfektan seperti chlorin yaitu cairan yang mengandung lodium.
- Virus akan mati apabila dipanaskan dalam suhu 80 derajat celcius selama 1 menit atau mendidih.
- Jangan sembarangan memelihara atau mencampurkan unggas/burung liar dengan unggas peliharaan sebelum diperiksa kesehatannya terlebih dahulu atau dikarantina dahulu.
- Jangan sentuh unggas yang tiba-tiba sakit dan mati mendadak. Jika telanjur, cepat mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
- Gunakan sarung tangan, penutup hidung/mulut serta sepatu/penutup kaki saat mengubur/membuang/menyingkirkan unggas yang terjangkit flu burung.
- Pisahkan unggas dari manusia dan pisahkan unggas baru dengan unggas lama selama dua minggu.
- Masaklah daging dan telur unggas sampai matang.
- Cuci tangan dengan menggunakan sabun segera setelah memegang unggas ataupun telur.
- Periksakan diri ke rumah sakit atau dokter jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
- Jangan panik dan khawatir yang berlebihan karena penyebab flu burung adalah virus yang mudah mati karena panas, sinar matahari, dan desinfektan.
- Usahakan kebersihan kandang dijaga dan semprotkan bahan desinfektan (anti hama).
- Kandang harus sering terkena sinar matahari.
- Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih kepada unggas peliharaan.
- Berikan vaksin pada unggas yang sehat untuk mencegah berjangkitnya penyakit dan untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
- Cara penularan penyakit ini bisa melalui udara dan air yang sudah tercemar virus H5N1 yang berasal dari lendir dan kotoran unggas yang terjangkit.
- Penyakit ini dapat menular dari unggas ke unggas maupun dari unggas ke manusia, tapi belum terbukti penularan dari manusia ke manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar